Kuretase adalah prosedur medis yang umum dilakukan untuk membersihkan rahim dari jaringan yang tidak diinginkan, seperti setelah keguguran, perdarahan hebat, atau untuk tujuan diagnostik.
Namun, dengan kemajuan teknologi medis, kuretase minimal invasif telah menjadi pilihan yang lebih aman, cepat, dan nyaman bagi pasien.
Di Klinik Raden Saleh, prosedur ini dilakukan dengan standar tinggi, menggunakan peralatan canggih dan tim dokter berpengalaman.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang kuretase minimal invasif, mulai dari pengertian, keunggulan, prosedur, hingga pemulihan.

Apa Itu Kuretase Minimal Invasif?
Kuretase minimal invasif adalah teknik modern yang menggunakan alat khusus dan teknologi canggih untuk melakukan prosedur kuretase dengan trauma minimal pada jaringan rahim dan sekitarnya.
Berbeda dengan kuretase konvensional yang memerlukan sayatan besar dan waktu pemulihan lebih lama, kuretase minimal invasif dilakukan melalui metode yang lebih presisi dan efektif.
Prosedur ini biasanya dilakukan dengan bantuan alat seperti histeroskop atau kanula vakum, yang memungkinkan dokter untuk melihat langsung kondisi rahim dan melakukan pembersihan atau pengambilan sampel jaringan dengan akurasi tinggi.
Teknik ini sangat cocok untuk pasien yang membutuhkan prosedur cepat dengan risiko komplikasi rendah.
Keunggulan Kuretase Minimal Invasif
Kuretase minimal invasif menawarkan banyak keuntungan dibandingkan kuretase konvensional. Berikut adalah beberapa keunggulannya:
- Trauma Minimal pada Jaringan
Dengan menggunakan alat khusus, prosedur ini mengurangi kerusakan pada jaringan rahim dan sekitarnya, sehingga risiko komplikasi seperti perdarahan atau infeksi lebih rendah. - Prosedur Lebih Cepat
Kuretase minimal invasif biasanya hanya memakan waktu 15-30 menit, tergantung pada kondisi pasien. Hal ini membuat pasien tidak perlu menghabiskan waktu lama di klinik. - Pemulihan Lebih Cepat
Pasien yang menjalani kuretase minimal invasif biasanya bisa pulang pada hari yang sama dan kembali beraktivitas normal dalam waktu 1-2 hari. Ini jauh lebih cepat dibandingkan kuretase konvensional yang memerlukan waktu pemulihan lebih lama. - Nyeri Pasca-Prosedur Minimal
Teknik ini mengurangi rasa tidak nyaman dan nyeri pasca-prosedur, sehingga pasien tidak perlu khawatir dengan efek samping yang menyakitkan. - Hasil yang Akurat
Kuretase minimal invasif juga digunakan untuk tujuan diagnostik, seperti mengambil sampel jaringan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Teknik ini memastikan hasil yang akurat dengan risiko minimal. - Risiko Infeksi Rendah
Karena prosedur ini dilakukan dengan alat steril dan trauma minimal, risiko infeksi pasca-prosedur sangat rendah.
Indikasi Kuretase Minimal Invasif
Kuretase minimal invasif direkomendasikan untuk pasien dengan kondisi berikut:
- Keguguran Tidak Lengkap (Incomplete Miscarriage)
Ketika jaringan kehamilan tidak sepenuhnya keluar setelah keguguran, kuretase minimal invasif dapat membantu membersihkan rahim. - Perdarahan Hebat setelah Melahirkan
Prosedur ini dapat menghentikan perdarahan dengan membersihkan rahim dari sisa plasenta atau jaringan lain. - Diagnosis Kondisi Rahim
Kuretase minimal invasif digunakan untuk mengambil sampel jaringan guna mendiagnosis kondisi seperti polip rahim, hiperplasia endometrium, atau kanker endometrium. - Pengangkatan Jaringan Abnormal
Prosedur ini juga digunakan untuk mengangkat jaringan abnormal seperti polip atau miom kecil. - Pembersihan Rahim setelah Aborsi
Setelah prosedur aborsi medis atau bedah, kuretase minimal invasif dapat memastikan tidak ada sisa jaringan yang tertinggal.
Alat dan Teknologi yang Digunakan
Kuretase minimal invasif mengandalkan alat khusus yang memungkinkan dokter bekerja dengan akurasi tinggi. Beberapa alat utama yang digunakan meliputi:
- Histeroskop
Alat berbentuk tabung tipis dengan kamera dan sumber cahaya di ujungnya. Histeroskop memungkinkan dokter melihat kondisi rongga rahim secara langsung melalui monitor. Alat ini sering digunakan untuk prosedur diagnostik atau pengangkatan jaringan abnormal seperti polip. - Kanula Vakum (Manual Vacuum Aspiration/MVA)
Sebuah tabung fleksibel yang dihubungkan ke alat penghisap (vakum) bertekanan rendah. Kanula vakum digunakan untuk mengisap jaringan dari rahim dengan lembut, cocok untuk kasus keguguran tidak lengkap atau perdarahan pasca-persalinan. - Ultrasonografi (USG) Transvaginal
Digunakan untuk memandu dokter selama prosedur, memastikan alat tepat sasaran dan mengurangi risiko cedera pada dinding rahim. - Curet Kuretase Elektrik atau Sistim Aspirasi
Alat modern yang menggabungkan sistem aspirasi dan pembersihan jaringan dengan gerakan terkontrol untuk meminimalkan gesekan pada dinding rahim.
Tahapan Teknis Kuretase Minimal Invasif
Prosedur kuretase minimal invasif di Klinik Raden Saleh dilakukan melalui tahapan berikut:
1. Persiapan Pra-Prosedur
- Konsultasi dan Evaluasi Medis
Pasien menjalani pemeriksaan fisik, USG, dan tes darah untuk memastikan kondisi rahim dan kesiapan fisik. - Puasa
Pasien diminta puasa 6-8 jam sebelum prosedur jika menggunakan anestesi umum atau sedasi. - Pemberian Obat Pendukung
Dokter mungkin memberikan obat untuk melembutkan serviks (misal: misoprostol) agar proses dilatasi lebih mudah dan nyaman.
2. Anestesi
Bergantung pada kondisi pasien dan kompleksitas prosedur, jenis anestesi yang digunakan meliputi:
- Anestesi Lokal: Mati rasa di area serviks.
- Sedasi Ringan: Pasien tetap sadar tetapi relaks.
- Anestesi Umum: Untuk kasus yang lebih kompleks atau jika pasien menginginkan tidak sadar selama prosedur.
3. Teknis Pelaksanaan
- Posisi Pasien
Pasien berbaring di meja operasi dengan posisi litotomi (kaki di sangga). Area genital dibersihkan dengan antiseptik. - Dilatasi Serviks
Dokter memasukkan spekulum untuk membuka vagina, lalu menggunakan dilatator bertahap untuk melebarkan serviks (biasanya hingga 5-8 mm). - Pemasukan Alat
- Jika Menggunakan Histeroskop:
Histeroskop dimasukkan melalui serviks ke dalam rahim. Kamera akan menampilkan gambar rongga rahim di monitor. Dokter menggunakan alat kecil di histeroskop untuk mengambil sampel jaringan atau mengangkat polip. - Jika Menggunakan Kanula Vakum:
Kanula dimasukkan ke dalam rahim, lalu diaktifkan sistem vakum untuk mengisap jaringan dengan lembut. Proses ini dipandu USG untuk memastikan semua jaringan target terangkat.
- Jika Menggunakan Histeroskop:
- Pembersihan Jaringan
Dokter melakukan aspirasi atau kuretase lembut untuk memastikan tidak ada sisa jaringan tertinggal. Jika diperlukan, sampel jaringan dikirim ke laboratorium untuk biopsi.
4. Pemantauan Pasca-Prosedur
- Pasien dipindahkan ke ruang pemulihan selama 1-2 jam untuk dipantau tanda vital (tekanan darah, denyut nadi) dan gejala komplikasi.
- Dokter memberikan obat pereda nyeri dan antibiotik untuk mencegah infeksi.
Keunggulan Teknis Kuretase Minimal Invasif di Klinik Raden Saleh
- Presisi Tinggi
Dengan panduan USG atau histeroskopi, dokter dapat bekerja secara akurat, mengurangi risiko cedera pada dinding rahim. - Waktu Prosedur Singkat
Hanya memakan waktu 15-30 menit, tergantung kompleksitas kasus. - Minim Perdarahan
Teknik vakum atau aspirasi lembut mengurangi trauma pada pembuluh darah rahim. - Hemat Jaringan Sehat
Alat modern memungkinkan pengangkatan jaringan target tanpa merusak endometrium sekitarnya.
Perawatan Pasca-Prosedur
- Hari Pertama:
Istirahat total, hindari aktivitas berat, dan pantau perdarahan. - Minggu Pertama:
Hindari hubungan intim, berenang, atau penggunaan tampon untuk mencegah infeksi. - Kontrol Rutin:
Pasien disarankan kontrol 1-2 minggu setelah prosedur untuk evaluasi pemulihan dan hasil biopsi (jika ada).
Risiko dan Komplikasi
Meskipun risiko komplikasi sangat rendah di Klinik Raden Saleh, pasien perlu mengetahui potensi komplikasi:
- Perdarahan Ringan: Normal selama 1-2 minggu.
- Infeksi: Ditandai demam, nyeri perut hebat, atau keputihan berbau. Risiko ini diminimalkan dengan pemberian antibiotik.
- Perforasi Rahim: Sangat jarang terjadi karena penggunaan panduan USG/histeroskopi.
- Sindrom Asherman: Adhesi jaringan di rahim akibat prosedur, namun risikonya <1% pada teknik minimal invasif.
Mengapa Klinik Raden Saleh Pilihan Terbaik?
- Teknologi Mutakhir: Dilengkapi histeroskop generasi terbaru dan sistem aspirasi vakum berpresisi tinggi.
- Tim Dokter Ahli: Spesialis kandungan dengan sertifikasi dan pengalaman >10 tahun dalam prosedur minimal invasif.
- Protokol Sterilisasi Ketat: Memastikan alat dan ruangan bebas kontaminasi bakteri.
- Layanan 24 Jam: Konsultasi darurat tersedia jika pasien mengalami keluhan pasca-prosedur.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Segera hubungi Klinik Raden Saleh jika muncul gejala berikut setelah prosedur:
- Perdarahan berat (>2 pembalut per jam).
- Demam >38°C.
- Nyeri perut tak tertahankan.
- Keputihan berbau atau berwarna kuning/hijau.
Kuretase minimal invasif di salah satu Klinik Kuret Jakarta ini adalah solusi aman dan efektif untuk membersihkan rahim atau mengambil sampel jaringan dengan risiko minimal. Prosedur ini mengutamakan presisi, kenyamanan pasien, dan pemulihan cepat.
Dengan teknologi canggih dan tim medis berpengalaman, Klinik Raden Saleh menjadi pilihan terpercaya bagi pasien yang membutuhkan prosedur ini.